Barometer Banten – Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) menyambut baik kehadiran penyuluh anti korupsi di Provinsi Banten. Hal itu diungkapkan WH dalam diskusi bersama Inspektorat Banten dan penyuluh anti korupsi di Joglo Rumah Dinas Gubernur Banten, Selasa (02/03/2021).
Orang nomor satu di Provinsi Banten ini, menjelaskan, bahwa yang terjadi selama ini masyarakat masih belum memahami terkait dengan korupsi. Maka, lanjut WH, penyuluh antikorupsi sangat berperan dalam proses memberikan pendidikan antikorupsi kepada setiap komponen masyarakat.
“Saya merasakan menjadi pejabat selama 40 tahun, urusan antikorupsi ini tidak gampang. Karena urusan korupsi bisa terjadi dalam hitungan detik. Korupsi bisa masuk dalam ruang-ruang sesempit apapun,” kata.
WH mengatakan, penyuluhan anti korupsi harus dimulai dari keluarga dan berlanjut ke lingkungan sekitar. Pada pertemuan itu ia menyambut baik dengan hadirnya penyuluh antikorupsi di Provinsi Banten dan perlu ada keberlanjutannya.
“Kalau bisa penyuluh anti korupsi diberikan insentif. Penyuluh pertanian saja bisa dihonori. Coba dikoordinasikan,” Wahidin memerintahkan.
Baca Juga: WH Bakal Beli Mobil Listrik Karya Siswa SMK di Banten
Sementara itu, E Kusmayadi berharap agar ada koordinasi dengan pihak-pihak yang terlibat dan dalam waktu dekat akan dilaksanakan Rapat Koordinasi sehingga terjadi sinergi antara provinsi dan kabupaten/kota yang berada di Provinsi Banten. Ia berharap nanti akan banyak agen anti korupsi di setiap lini.
Pada pertemuan itu, Ratu Syafitri dari Inspektorat Provinsi Banten, yang didapuk menjadi Koordinator Penyuluh Antikorupsi di Provinsi Banten menjelaskan, bahwa ada 96 penyuluh yang tersertifikasi oleh KPK di Banten ini berdasarkan domisili, namun dalam ruang lingkup kerja ada sekitar 26 penyuluh. Pada pertemuan ini ia berharap Gubernur Banten dapat mendukung para penyuluh antikorupsi sehingga dapat menularkan semangat antikorupsi.
Baca Juga: Tak Pernah Tinggalkan Ulama, Visi Misi Gubernur WH Sama Seperti Kyai Dalam Urusan Nahi Mungkar
Senada dengan Fitri, Firman Hadiansyah yang menjadi penyuluh antikorupsi tersertifikasi pada 2019, berharap, ada intervensi anti korupsi mulai dari sekolah, keluarga dan masyarakat atau komunitas.
“Di Banten, jauh sebelum ada program ini, sudah banyak komunitas atau masyarakat sipil yang menjadi bagian dari penyuluhan anti korupsi seperti ICW, Banten Bersih, Alipp dan lain-lain. Ini menjadi penguat dalam pendidikan anti korupsi di provinsi Banten sehingga terinternalisasi dalam kehidupan masyarakat Banten,” (red)
Komentar