Barometer Banten – Perwakilan ulama dan tokoh masyarakat serta mahasiswa mendatangi Polres Lebak, Senin (21/02/2022). Mereka mengadukan persoalan warung remang-remang (Warem) di Kawasan Pulomanuk, Bayah, yang sebelumnya sempat akan di robohkan oleh Sat Pol PP Kabupaten Lebak, hingga saat ini masih berdiri.
“Ketika penertiban yang dilakukan beberapa waktu lalu, para pemilik warem hanya diberi waktu tiga hari sebelum pembongkaran untuk mengosongkan Warem tersebut. Beberapa kali kami menanyakan ke camat dan Asda, tapi alasan yang disampaikan semakin kesini semakin tidak jelas,” ujar Kiyai Asep Tamar.
Dikatakan Asep, para ulama dari perwakilan tiap-tiap Kecamatan se-Lebak Selatan juga sudah berkirim surat ke Bupati Lebak.
“Tadi sudah kita serahkan suratnya ke protokoler. Isi suratnya permohonan dukungan pembongkaran warem yang ada di Pulomanuk,” jelas Asep.
Sementara itu, Tokoh Masyarakat Lebak H Agus Supriatna mengatakan, dirinya merasa terpanggil dengan adanya gejolak di masyarakat selama ini yang tak kunjung mendapat jawaban yang memuaskan dari pemerintah. Oleh karena itu, dirinya membawa persoalan ini ke Polres Lebak.
“Alhamdulillah Polres Lebak sangat responsif mendengar pengaduan dari para ulama. Tadi kita disambut Wakapolres dan ngobrol panjang dengannya terkait keberadaan warem di Pulomanuk,” kata H Agus Supriatna.
Dikatakan H Agus Supriatna, persoalan ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut, apalagi sebelumnya sudah dibangun komitmen perjanjian untuk adanya pembongkaran.
“Jangan sampai para ulama dan masyarakat merasa dibohongi dengan janji-janji yang sudah disepakati bersama,” katanya.
Wakapolres Lebak Kompol Robi mengatakan, pihaknya akan segera menindaklanjuti pengaduan dari para ulama dan tokoh masyarakat tersebut. Pihaknya juga tidak segan-segan memberikan tindakan tegas terhadap oknum yang membackup warem-warem di kawasan Pulomanuk, Bayah.
“Kalau ada oknum yang membackup kawasan warem Pulomanuk segera lapor kami. Kami juga siap turun tangan untuk mengamankan pembongkaran warem-warem tersebut,” katanya. (Red)
Komentar