Barometer Banten – Tingkat pengangguran di Provinsi Banten selama dijabat Gubernur Wahidin Halim dan Wakil Gubernur Andika Hazrumy (WH-Andika) terus mengalami penurunan. Terjadi peningkatan hanya pada masa puncak Pandemi Covid-19 tahun 2020.
Hal ini terpantau dari data Badan Pusat Statistik (BPS) dari tahun 2017 sampai dengan tahun 2021. Tercatat bahwa tingkat pengangguran di Banten mengalami penurunan dari tahun 2017 sebesar 9,28 persen atau 520.000 orang, di tahun 2018 turun menjadi 8,52 persen atau 496.7300 orang.
Di tahun 2019 angka pengangguran kembali turun menjadi 8,11 persen atau 490.800 orang. Kemudian di tahun 2020 terjadi peningkatan saat puncak Pandemi Covid-19, yaitu 10,64 persen, tetapi di tahun 2021 kembali turun menjadi 8,98 persen.
Gubernur Banten Wahidin Halim menerangkan, bahwa selain angka pengangguran yang diupayakan terus mengalami penurunan, juga angka kemiskinan terus ditekan. Sehingga saat ini, angka kemiskinan di Banten berada di urutan ke 6 terendah se-Indonesia. Begitu pula Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kategori baik berada di urutan ke-8 se-Indonesia.
Selain itu, layanan hak dasar seperti pendidikan, kesehatan dan infrastruktur menjadi prioritas guna mensejahterakan masyarakat Banten.
Kepala BPS Banten Adhi Wiriana menjelaskan, bahwa pada Agustus 2021 ini, ada 9,81 juta penduduk usia kerja di Provinsi Banten. Dari jumlah tersebut, masih ada 12,45 persen yang terdampak COVID-19 atau 1,22 juta. Yang terdampak pandemi ini kemudian diklasifikasikan menjadi 100 ribu orang menganggur karena dampak COVID-19, 55 ribu sementara tidak bekerja, dan 1 juta 31 ribu orang orang yang dikurangi jam kerjanya imbas COVID-19.
Kendati demikian, tingkat pengangguran terbuka Banten terus mengalami perbaikan. Jika pada Agustus 2020 angkanya mencapai dua digit, tapi di Agustus 2021 mengalami penurunan menjadi 8,98 persen.
“Posisi Banten walaupun cukup besar 8,98 persen, sudah turun dibandingkan Agustus 2020,” ujar Adhi dalam konferensi pers secara virtual di Serang, belum lama ini.
Di Provinsi Banten, lanjut Adhi, daerah paling banyak penganggurannya ada di Kabupaten Serang. Daerah ini menyumbang 10,58 persen pengangguran disusul oleh Cilegon, Kota Serang, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Tangsel, Lebak dan Pandeglang.
“Di Agustus 2021 ini Kabupaten Serang menjadi yang terbesar kembali se-kabupaten kota kita di Banten. Walaupun ada penurunan tadinya 12,22 persen di tahun lalu, di tahun ini menjadi 10,58 persen,” ujarnya. (Red)
Komentar