Barometer Banten – Wilayah Kabupaten Lebak belakangan ini tidak hanya diguyur oleh hujan, di Hari Jadi ke 194 Kabupaten Lebak, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak juga diguyur aksi demo mahasiswa.
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Lebak Bersatu terdiri dari HMI Cabang Lebak, PC PMII Lebak, DPC GMNI Lebak, KAMMI Lebak, HMI MPO Cabang Lebak dan PP Imala, menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Lebak, Senin (5/12/2022).
Dalam aksinya, tidak saja terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa dengan aparat kepolisian yang berjaga, karangan bunga yang ada di pagar Kantor Bupati Lebak juga turut di bakar oleh mahasiswa.
Kordinator aksi, Ratu Nisyah mengatakan, bulan Desember menjadi bulan yang sakral bagi masyarakat Kabupaten Lebak. Dimana pada bulan Desember ini Kabupaten Lebak sedang merayakan ulang tahun yang ke-194. JIka dilihat dari keberadaan pembangunan fisik, faktanya di Kabupaten Lebak ini masih banyak bangunan atau gedung sekolah yang masih tidak layak. Selain itu juga, tingkat kesejahteraan bagi tenaga pendidik honorer di Kabupaten Lebak sekarang ini sangatlah perlu mendapat perhatian.
“Fakta di lapangan kesejahteraan guru honorer di Lebak masih minim, dan haruslah menjadi catatan bagi Pemerintah Kabupaten Lebak ini,” kata Ratu saat ditemui wartawan disela-sela unjuk rasa.
Wacana yang selalu digaungkan pemerintah kata Ratu menjelaskan, itu tentang percepatan pemulihan ekonomi, tapi lagi-lagi sampai saat ini belum dirasakan masyarakat Kabupaten Lebak. Investasi beberapa perusahaan swasta maupun BUMN sudah mulai masuk di beberapa wilayah di Kabupaten Lebak. Namun, pada realisasinya, tidak semua masyarakat merasakan, terlebih masyarakat yang masyarakat kurang mampu.
Ketua Cabang Himpunan Mahasiswa Islam Majelis Penyelamat Organisasi (HMI-MPO) Lebak Habibullah mengatakan, berdasarkan data BPS Kabupaten Lebak 2021, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Lebak masih rendah yakni baru mencapai 64,03 persen. Hal itu bisa di lihat dari pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
Habibullah mengungkapkan, rata-rata lama sekolah penduduk Lebak hanya mencapai 6 tahun artinya rata-rata lama sekolah di Lebak baru sampai tingkat SD. Begitupun kesehatan di Kabupaten Lebak masih rendah karena angka penyakit mencapai 12,91 persen, angka harapan hidup masyarakat Lebak 67,33 persen. Sementara tingkat kemiskinan di Lebak masih tergolong tinggi yakni sekitar 134.750 juta jiwa atau 10,29 persen penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan yang pengeluarannya sebesar Rp 323.120.
Menurutnya, Sumber Daya Manusia (SDM) di suatu daerah itu faktor paling penting untuk meningkatkan taraf hidup. Berkaitan dengan itu maka diharuskan perbaikan kualitas di bidang Pendidikan, baik itu pelajar maupun tenaga pendidiknya agar menjadi sumber kemajuan bangsa.
Pihaknya, menuntut kepada Bupati Lebak untuk segera menuntaskan visi misi yang disampaikan pada Pemilu 2019, seperti peningkatan kualitas SDM, dan pemerataan pembangunan di Bumi Multatuli ini.
“Kita ingin Bupati dan jajarannya fokus menyelesaikan permasalahan di Kabupaten Lebak ini, khususnya soal pendidikan dan pemerataan pembangunan. Masih banyak PR yang harus diselesaikan, makanya kami berharap mereka fokus, jangan malah sibuk memikirkan nasib setelah habis masa jabatan, ” pungkasnya. (Yan)