Barometer Banten – Kehadiran PT Suda Miskin di Kecamatan Panggarangan, Lebak, menuai pro kontra. Jika sebelumnya sebagian kalangan masyarakat menolak kegiatan perusahaan tersebut. Kini sebagian masyarakat lainnya mendukung, dengan catatan tidak merugikan masyarakat.
Dukungan muncul dari ketua Laskar Pendekar Banten Sejati (LAPBAS) wilayah Lebak selatan M.Dasep. Dalam keterangannya, M.Dasep mengatakan, bahwa dengan adanya perusahaan PT Suda Miskin di wilayahnya sangat membantu. Diantaranya bisa mengurangi angka pengangguran, sering mengadakan kegiatan sosial, pro aktif dan selalu bersinergi dengan berbagai instansi dan lembaga lainnya.
“Pada prinsipnya kami dari ormas LAPBAS wilayah Lebak selatan mengapresiasi dan mendukung penuh keberadaan PT Suda Miskin di wilayahnya,” tandasnya.
Senada juga diungkapkan Uton Witono Samboja, selaku wakil ketua DPD Lembaga Investigasi Negara (LIN) Provinsi Banten. Dia mendukung penuh dengan kehadiran PT Suda Miskin di wilayahnya karena sudah terbukti dan di rasakan manfaatnya, ini fakta bukan rekayasa, tegas nya.
Masih kata Uton Witono area wilayah kegiatan PT Suda Miskin meliputi, desa Cibarengkok, Gunung gede, Cimandiri dan Sogong kecamatan Panggarangan dan desa Mekarsari kecamatan Cihara.
“Alhamdulillah untuk tenaga kerja mayoritas penduduk lokal, Terakhir ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada General manager PT Suda Miskin Wawan Ridwan yang selalu pro aktif dan bersinergi dengan kami dan semua steak holder, Alhamdulillah semenjak kepemimpinan beliau di sini bijak, responsif dan familiar,” terangnya.
Sementara itu, Saptuha salah seorang warga kampung Patat desa Sogong yang beberapa hari lalu tanah miliknya terkena patok untuk menentukan titik koordinat oleh Dinas Energi dan Sumber daya mineral ( ESDM) Provinsi Banten, mengatakan, bahwa tanah miliknya terkena patok oleh Dinas ESDM.
Baca Juga: Pematokan Lahan Tambang PT Suda Miskin di Panggarangan Ditolak Warga
“Awalnya saya protes tetapi setelah mendapat penjelasan dari instansi tersebut bahwa tanahnya hanyalah untuk menentukan titik koordinat saja,” katamya. Ditanya tentang keberadaan PT Suda miskin di desanya, Saptuha mendukung selama perusahaan tidak merugikan.
GM PT Suda Miskin Wawan Ridwan, di ruang kerjanya saat di minta tanggapan mengenai adanya pematokan yang di lakukan oleh Dinas ESDM Provinsi Banten, mengatakan, bahwa itu hanyalah pematokan untuk mencari atau ciri titik koordinat saja.
Dikatakan Wawan Ridwan terkait adanya pro kontra kami anggap hal yang wajar, sebetulnya hanya miss komunikasi saja, karena setelah di beri penjelasan mereka pun akhirnya memahami.
“Dan patok itu pun hanya sebagai titik koordinat saja,karena sekalipun ada penolakan tentang titik koordinat yang di lakukan oleh Dinas ESDM, silahkan buat surat penolakan kepada Instansi tersebut (ESDM – red) tidak usah kepada PT Suda miskin, karena tahapan nya sudah jelas semenjak bulan September 2020,” pungkasnya. (Agus)