oleh

Sebagian Wilayah Banten Diprediksi Terjadi Phenomena Awan Cumulonimbus Maksimum

Barometer Banten Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meprediksi sebagian wilayah Provinsi Banten akan terjadi phenomena Awan Cumulonimbus dengan persentase cakupan spasial maksimum antara 50-75% (OCNL / Occasional) selama tujuh hari kedepan. Hal ini akan mengakiabatkan hujan lebat disertai petir. Hal ini sebagaimana dirilis BMKG, Selasa (14/09/2021).

Awan kumulonimbus merupakan sebuah awan vertikal menjulang (keluarga D2) yang sangat tinggi, padat, dan terlibat dalam badai dan cuaca dingin lainnya. Awan ini terbentuk sebagai hasil dari ketidaksetabilan atmosfer. Awan-awan ini dapat terbentuk sendiri, secara berkelompok, atau di sepanjang fronf dingin di garis squall. Awan ini menciptakan petir melalui jantung awan. Awan kumulonimbus terbentuk dari awan cumulusdan dapat terbentuk lagi menjadi supersel, sebuah badai petir besar dengan keunikan tersendiri.

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode sepekan ke depan, yaitu hujan secara sporadis, lebat, dan durasi singkat, disertai petir dan angin kencang, bahkan hujan es, yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi.

Dari total 342 Zona Musim (ZOM) di Indonesia, sesuai dengan prediksi sebelumnya di bulan Agustus yang lalu, sebanyak 14,6 persen akan mengawali Musim Hujan maju di bulan September 2021 ini. (Red)