Barometer Banten – Proyek penataan destinasi wisata Desa Girimukti, Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak, yang dibiayai APBD Banten tahun anggaran 2022 melalui Dinas Pariwisata, hingga saat ini diduga belum rampung.
Soalnya, proyek yang berlokasi di kawasan Wisata Hutan Pinus, Kampung Cikareo, itu sampai saat ini aktifitas pekerja yang tengah mengerjakan proyek tersebut masih berlangsung.
Diketahui penataan destinasi wisata Desa Girimukti itu diantaranya seperti pembuatan MCK, jalan, gapura dan yang lainya, dengan nilai anggaran kurang lebih Rp 800 juta.
Seorang warga Desa Girimukti yang enggan namanya dicantumkan, mengatakan, bahwa proyek tersebut dikerjakan sejak tahun 2022 lalu. Namun, sampai saat ini sepertinya belum selesai.
“Jadi, kalau menurut saya pembangunan ini tidak selesai selesai,entah kenapa yah,” ujarnya, Rabu (15/02/2023).
Kata dia, walaupun wisata hutan Pinus ini dibiayai oleh pemerintah provinsi, kedepannya jika sudah berjalan bisa menjadi aset Desa Girimukti.
“Kalau pembangunannya seperti ini, kapan mau beresnya, itu kan sudah lama banget dari tahun 2022 hingga sekarang sudah 2023,” katanya.
Warga lainnya menyebutkan, jika sampai saat ini, kegiatan proyek tersebut kenyataanya tidak terselesaikan 100 persen. Seperti halnya, pemasangan meja hias, toilet dan yang lainya masih berantakan.
“Walaupun air bersih sudah dilengkapi closet, tapi masih amburadul padahal kalau melihat awal pengerjaan itu sudah melewati batas waktu,makanya tempat wisata hutan pinus ini belum bisa digunakan sebagaimana mestinya, sehingga kami menduga proyek mangkrak dan terbengkalai,” tandasnya.
Selain itu menurut warga, menyebutkan, sejumlah bangunan masih amburadul dan pihak pelaksana jarang berada di lokasi penggunaan. Kemudian material kayunya memakai kayu manglid sekelas kelas lll.
“Atas nama masyarakat desa Girimukti saya berharap kepada pihak yang berwenang untuk mengusut tuntas proyek yang dinilai tidak tuntas, seperti MCK dan toilet tersebut,” katanya.
Sementara itu, seorang pekerja yang berada di lokasi proyek membenarkan bahwa pekerjaan penataan destinasi wisata Desa Girimukti itu belum beres.
“Iya pak pembangunan ini belum beres karena materialnya suka lambat, kadang ada kadang tidak ada, dan pelaksanaanya juga jarang kesini,” katanya.
“Kalau kami hanya pekerja aja ketika ada bahan material, ya kami kerjakan, kalau tidak ada mau apa bahkan kemaren sempat berhenti Samapi satu bulan penuh,” katanya.
Dikonfirmasi via WhatsApp Amar Hadi selaku pelaksana terkait pembangunan wisata yang belum selesai, tidak menjawab. Hingga berita ini terbitkan, wartawan masih berupaya mendapatkan konfirmasi dari pihak pelaksana. (Fery)