Barometer Banten – Sejumlah aktivis menyayangkan atas sikap Partai PKS wilayah Banten yang membuat statement meminta Gubernur Banten mundur dari jabatannya. Soalnya, selain statemennya tidak mendasar, juga terkesan sekedar cari sensasi politik ditengah bencana Pandemi Covid-19.
“Pernyataan PKS terhadap Gubernur Banten kurang elok, ditengah-tengah masyarakat sedang berperang melawan covid-19,” ujar Jayani Wakil Ketua Kaukus Muda Banten, Rabu (14/07/2021).
Dikatakan Jayani, bahwa sikap Fraksi PKS Banten tidak pantas membuat statemen yang kurang mendasar disaat seluruh stakeholder bersatu untuk melawan covid-19 yang sedang melanda.
“Fraksi PKS Banten malah berpolitik meminta gubernur mundur saja kalau sudah bosan, ini pernyataan politis yang tak layak diucapkan ditengah kegentingan masyarakat melawan pandemi, harusnya bersatu melawan covid,” ujarnya.
Menurutnya Jayani, dalam situasi seperti ini seharusnya PKS turut serta membantu pemerintah dalam menghadapi Pandemi Covid-19, bukan malah terkesan memperkeruh situasi demi kepentingan politiknya.
“Selama ini PKS Banten diam saja tidak kelihatan suaranya. Tiba-tiba karena mungkin sebentar lagi musim politik, muncul di publik meminta gubernur mundur dari jabatannya, dengan alasan tidak bisa tangani Pandemi Covid-19,” katanya.
Dikatakan Jayani, persoalan penanganan Covid-19 itu tanggung jawab bersama, eksekutif, legislatif, yudikatif dan semua golongan masyarakat, bukan hanya salah satu pihak saja. Dia menyarankan agar PKS Banten menahan diri, karena pernyataan-pernyataan dengan nada politik seperti itu hanya akan memperkeruh situasi.
“Saya lebih setuju Ketua Fraksi PKS Banten saja yang mundur dibanding Gubernur Banten. Berhentilah bermain isu. Mari kita sama-sama berjuang melawan Covid-19,” katanya.
Sebelumnya di salah satu media online, Ketua Fraksi PKS DPRD, Juheni M. Rois, menyebutkan bahwa Gubernur Banten tidak memiliki langkah strategis dalam menangani Covid-19, lebih baik gubernur mundur dari jabatannya dan diganti dengan yang lain. (Red)