Barometer Banten – Pemerintah Provinsi Banten berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat adat dalam mengelola sumber daya alam secara lestari dan berkelanjutan. Pemprov Banten juga memberikan apresiasi kepada pihak-pihak yang terus bersinergi dalam pelestarian lingkungan dan pemajuan kebudayaan daerah sebagai upaya untuk menjaga nilai-nilai kearifan lokal.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Penjabat (Pj) Gubernur Banten A. Damenta dalam sambutan yang dibacakan oleh Pj Sekretaris Daerah Provinsi Banten, Usman Asshiddiqi Qohara, pada acara Upacara Adat Ngaruwad Jagad Sedekah Bumi Ngaraksa Alam di Masyarakat Adat Kasepuhan Cibarani, Kecamatan Cirinten, Kabupaten Lebak, Minggu (29/12/2024).
“Provinsi Banten telah menetapkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2024 tentang Pemajuan Kebudayaan Daerah, sebagai langkah untuk memperkuat ketahanan budaya dan kontribusi kebudayaan daerah dalam peradaban nasional dan global. Ini dilakukan melalui perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan daerah,” ujar Usman.
Lebih lanjut, Usman menjelaskan bahwa berdasarkan Peraturan Daerah tersebut, Pemerintah Provinsi Banten secara konsisten menyelenggarakan program dan kegiatan untuk melindungi kebudayaan, mengembangkan ekosistem kebudayaan, memanfaatkan kebudayaan daerah sebagai sumber pemajuan, dan membina sumber daya manusia serta lembaga-lembaga kebudayaan untuk memperluas peran aktif masyarakat.
Menurut Usman, upacara adat juga menjadi daya tarik wisata berbasis budaya. Untuk itu, pemangku kepentingan di sektor pariwisata diharapkan dapat terus meningkatkan promosi wisata berbasis budaya dan ekonomi kreatif sebagai bagian dari pengembangan destinasi pariwisata yang berkelanjutan.
“Pengembangan daya tarik wisata berbasis budaya, pembangunan sarana dan prasarana pariwisata di wilayah masyarakat adat, serta perlindungan terhadap kearifan lokal masyarakat adat adalah aspek yang saling terkait. Semua ini akan berdampak positif bagi pengembangan dan pemberdayaan masyarakat adat, khususnya Masyarakat Adat Kasepuhan Cibarani,” ujar Usman.
Pemprov Banten juga mengajak seluruh stakeholder pembangunan, pemerhati budaya, akademisi, dan masyarakat untuk terus bersinergi dalam menjaga keberlanjutan kebudayaan daerah dan nilai-nilai kearifan lokal, khususnya dalam kebersamaan yang tercermin melalui silih asih, silih asah, dan silih asuh.
Pada kesempatan yang sama, Pj Sekda Usman bersama Ketua Masyarakat Adat Cibarani, Abah Dulhani, Rektor UIN Sultan Maulana Hasanudin Prof. Wawan Wahyudin, Plt. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Tri Nurtopo, serta tamu undangan dan masyarakat Cibarani, melakukan penanaman bambu di lereng bukit sebagai simbol komitmen terhadap kelestarian lingkungan.
Menurut Usman, penanaman bambu ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk menjaga kelestarian alam dan sekaligus menjadi sumber ekonomi yang bermanfaat bagi masyarakat adat Kasepuhan Cibarani di masa depan.
“Ke depan, tanaman bambu ini bisa dimanfaatkan sebagai salah satu sumber ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat adat Kasepuhan Cibarani,” pungkas Usman. (Red)