Barometer Banten – Pemerintah Kabupaten Lebak, terkesan abai menyikapi hancurnya hancurnya Bendungan Ciburial, di Desa Sawarna, Kecamatan Bayah. DPUPR dan BPBD Lebak, misalnya, kedua lembaga yang semestinya sigap menanggapi kerusakan infrastruktur tersebut malah saling lempar tanggung jawab.
Diketahui bendungan tersebut merupakan sumber air untuk mengaliri sawah dan kolam ikan di sawarna. Bendungan yang hancur Dan sempat di tinjau oleh UPTD wilayah selatan dari dinas PUPR pun belum jelas kapan akan diperbaikinya.
Bencana yang terjadi Pada hari selasa tanggal 25 November 2021 sekitar pukul 20.30 Wib, sampai saat ini sudah tujuh bulan belum ada penanganan khusus dari dinas terkait, baik dari PUPR Lebak bidang SDA maupun dari BPBD Lebak.
Melalui sambungan telepon Kabid SDA pada DPUPR Lebak, Dade mengatakan, bahwa pihaknya pernah mengusulkan ke BPBD Lebak melalui dinas PUPR Lebak.
“Ada 3 daerah irigasi (Di) diusulkan dimana yang tiga lokasi tersebut diantaranya, DI Ciburial Desa Sawarna, DI Mumunggang Kecamatan Cigemblong dan DI Pangarangan, itu pernah kita usulkan ke BPBD melalui Dinas PUPR,” kata Dade, Kamis (26/05/2022).
Ketika ditanya belum adanya permohonan secara tertulis ke BPBD, Dade mengatakan, mungkin karena bidang mengusulkannya harus melalui dinas.
“Kalau bidang sudah mengajukan ke dinas, tinggal dinasnya apakah sudah disampaikan atau belum, karena itu kejadiannya kalau tidak salah sekitar 3 bulan yang lalu,” katanya.
Sementara itu, PLT Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Peby saat dikonfirmasi terkait usulan dari PUPR untuk penanggulangan bendungan Ciburial yang kena bencana pada tahun 2021, meminta bukti permohonan resminya.
“Abdi sudah konfirmasi, baru akan diajukan. Jika secara resmi PUPR sudah diajukan, kami ajukan ke bupati secepatnya untuk penanganan pascabencananya,” kata Peby.
“Rencananya pihak PUPR akan mengajukan kang, Betul belum realisasi karena juga tunggu disposisi bupati,” tambahnya.
Sementara itu Kepala Desa Sawarna, Iwa Sungkawa saat di temui mengatakan, pihak desa sudah lapor dan mengusulkan pada pihak terkait dari awal bencana, namun sampai saat ini belum ada realisasi.
“Kami sudah usulkan melalu proposal juga ke dinas terkait, kami berharap pembangunan ini bisa dilakukan pada tahun ini karena bendungan tersebut yang dipakai hampir kurang lebih 80 Hektar sawah dan juga menjadi sumber kebutuhan masyarakat untuk cuci dan mandi,” ujarnya.
“Saya harapkan dinas mana saja yang mau dari PUPR atau BPBD yang membangun atau dari dinas propinsi sekalipun, bendungan ini kunci ketahanan pangan di Sawarna kalo sampai tidak tergarap sawahnya yakin Sawarna akan kekurangan untuk pasokan beras di tahun berikutnya,” kata Iwa.
Sementara Kepala DPUPR Lebak, Irvan Sayutupika, saat di Hubungi mengatakan akan mengecek ke BPBD terlebih dahulu. (Sam)