Barometer Banten – Pembangunan fisik jalan dengan metode lapisan penetrasi (Lapen) yang dibiayai dana desa di Desa Warunggunung, Kecamatan Warunggunung diduga asal-asalan.
Hal ini diungkapkan Tony Firmansyah, Ketua Aliansi Indonesia Komando Garuda Sakti Kabupaten Lebak, Jum’at (5/5/2023) kepada Barometer Banten.
Menurut Tony, pembangunan prasarana jalan di Desa Warunggunung yang dikelola Tim Pelaksana Kegiatan diduga tidak sesuai peraturan terutama terkait bahan material dan hasil pekerjaan.
“Saya lihat di lapangan pekerjaannya sangat asal – asalan, kualitasnya jauh dari harapan,” katanya.
Untuk menguji kualitas pekerjaan, kata Tony, coba perhatikan dan lihat material berupa agregat serta abu batu yang terpasang sebelumnya. Ia menjelaskan, kalau jalan lapen itu mau awet dan berkualitas bagus, batu dasar yang digunakan 5/7, batu belah 3/7, batu pengunci 2/7, dan kemudian agregat penutup 1/2.
“Saya menduga aturan penggunaan batu agregat tidak dilakukan oleh pengelola kegiatan,” jelasnya.
Tony juga mengaku mendapatkan bocoran atau informasi di lapangan. Kegiatan pembangunan jalan lapen diborongkan kepada pengusaha lokal di wilayah Kecamatan Warunggunung.
“Pekerjaannya tidak diswakelolakan tapi informasinya diborongkan,” ujarnya.
Ketua Tim Pelaksana Kegiatan, Iwan saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa pembangunan kontruksi jalan lapen yang dibiayai DD di Desa Warung gunung telah selesai dilaksanakan dan hasil monitoring tim pendamping Kecamatan dan desa tidak ada masalah.
“Sudah selesai, hasil pekerjaannya sudah dilakukan pengecekan dan atau pengukuran (Opname) oleh tim pendamping,” katanya. (Her)