Barometer Banten, Lebak – Lahan bangunan program Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Desa Senanghati, Kecamatan Malingping bermasalah karena diduga dibangun di tanah yang bukan dihibahkan ibu Maryami viral, sehingga Pj Bupati Lebak, Gunawan meninjau langsung ke lokasi tersebut, Rabu 09 Oktober 2024.
Pj Bupati Lebak, Gunawan menuturkan pihaknya sengaja langsung meninjau ke lokasi karena ingin mendengar dan mengetahui secara langsung permasalahan yang terjadi sebenarnya.
“Saya turun langsung ke lokasi SPAM Desa Senanghati hati, karena ramainya pemberitaan di media online terkait masalah ini. Saya ga tahu apa-apa lalu tiba-tiba dengar di media online ada yang mau gugat. Selain ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, saya juga ingin mendengarkan secara langsung dari ibu Maryami maupun dari masyarakat,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gunawan pun mendatangi kediaman ibu Maryami, mendengar langsung keluhannya terkait masalah hibah lahan SPAM yang bukan ditempat seharusnya dan mendengar dari emak-emak penerima manfaat.
“Oh seperti itu, lalu ibu Maryami maunya seperti apa, kalau mau diganti rugi atau diganti untung berapa kira-kira yang ibu pinta. Namun perlu diketahui, untuk anggarannya kita pemerintah ga bisa sembarangan, harus ada rapat anggaran dulu, harus berembuk dulu dengan DPRD, sehingga kemungkinan paling bisa nanti di tahun 2025,” papar Pj Bupati Lebak.
Disamping permasalahan lahan SPAM, Pj Bupati Lebak pun mendapatkan masukan perihal air SPAM di Desa Senanghati belum mengalir ke semua penerima manfaat. Gunawan pun dipertanyakan terkait lemahnya pengawasan Dinas PUPR Kabupaten Lebak.
“Itu pak Kabid, benar airnya belum mengalir ke semua masyarakat.?” Tanya Gunawan kepada Kabid Cipta Karya PUPR Kabupaten Lebak.
“Iya jadi begini, terkait pengawasan dan teknis lainnya nanti kita juga akan berkoordinasi dengan inspektorat. Yang jelas permasalahan ini saya janji akan selesaikan, namun untuk waktu tidak bisa dipastikan, yang jelas segera akan kami bahas dan tindaklanjuti.” Terangnya.
Sementara itu, ibu Maryami saat dipertanyakan oleh Pj Bupati Lebak, terkait besaran anggaran ganti rugi, menyampaikan hal tersebut diserahkan kepada kuasa hukumnya.
“Lah terus gimana, orang lain yang untung saya yang rugi, orang lain yang ketawa saya yang nangis. Pokoknya saya ga terima dan meminta ganti kerugian saya pak. Adapun kalau berapa yang saya minta, silahkan hal itu dibicarakan ke pak Asep atau pak Agus,” ungkapnya.
Di akhir kegiatan tersebut, Pj Bupati Lebak meminta masyarakat agar menjaga kerukunan dan kedamaian. Hal ini setelah pihaknya tahu, bahwa terjadi kekisruhan di masyarakat Desa Senanghati antara pihak pendukung program SPAM dan pihak ibu Maryami yang merasa dirugikan.
Sekedar untuk diketahui, sebelumnya ramai diberitakan proyek SPAM PUPR Kabupaten Lebak dari DAK Rp 632.750.000 dengan pelaksana CV. Lukia Persada Utama bermasalah dari perencanaan hingga pelaksanaan. Sampai di akhir masa kontrak proyek timbul masalah bangunan SPAM di lahan tanah yang bukan dihibahkan, sehingga viral.***