Barometer Banten – Puluhan massa yang tergabung dalam Forum Komunikasi dan Koordinasi Organisasi Kemahasiswaan dan Pemuda (FKK OKP) Lebak Selatan, menggelar aksi unjuk rasa, di Alun-alun Malingping, Kabupaten Lebak, Kamis (2/12/2021).
Aksi tersebut dilakukan dalam rangka memperingati HUT Kabupaten Lebak ke-193 tahun. Dalam aksinya,mereka menilai bahwa di usia Kabupaten Lebak yang ke 193 tahun kondisi Lebak saat ini masih sangat memprihatinkan.
“Massa aksi ini hanya sebagian kecil dari ribuan masyarakat Lebak yang kecewa terhadap kepemimpinan Bupati Lebak saat ini, yaitu iti Octavia Jayabaya,” ucap Dede Yusup salah satu orator dalam aksi tersebut.
Dede Yusuf juga mengatakan, aksi tersebut dilakukan karena kepedulian rakyat Lebak terhadap Kabupaten Lebak. Dia juga menyampaikan berbagai macam tuntutan aksi mulai dari pemindahan ibu kota pemerintahan sampai ke pembangunan infrastruktur
“Aksi ini dilakukan karena kami peduli terhadap Kabupaten Lebak. Tanah kelahiran kami yang usianya hari ini tepat ke 193 tahun. Kami berharap Lebak tidak menjadi Kabupaten tertinggal di provinsi Banten khususnya. Kami juga menuntut kepada Pemerintah Kabupaten Lebak untuk memindahkan pusat pemerintahan ke wilayah selatan, mengentaskan kemiskinan, menyelesaikan masalah pengangguran, memperbaiki sarana pendidikan, mempermudah layanan kesehatan dan membangun infrastruktur di Kab. Lebak,” pungkasnya.
Sementara itu Humas aksi Repi Rizali mengatakan bahwa Bupati Lebak sudah gagal dalam menjalankan visi misinya dan gagal dalam memenuhi harapan masyarakat Lebak.
“Tidak ada yang bisa diharapkan dari bupati Lebak hari ini, kemiskinan tinggi, pengangguran banyak, infrastruktur hancur, pendidikan buruk, kesehatan sulit.
Kami tidak butuh pemimpin yang banyak alasan apalagi pemimpin yang hanya banyak bicara. Kabupaten Lebak terlalu luas untuk kapasitas kepemimpinan Iti Octavia Jayabaya yang sempit. Kami pertegas, bagi kami FKK OKP Lebak Selatan. Bupati Lebak gagal,” ucap Repi
Terakhir Repi juga menyebutkan, pihaknya menguultimatum Bupati Lebak untuk segera membangun dan memberikan hak hak warga Lebak, khususnya Lebak Selatan. Dia juga mengatakan, sebaiknya bupati lebak mundur apabila sudah tidak mampu mewujudkan apa yang menjadi tuntutan masyarakat selatan tersebut.
“Kami dari FKK OKP Lebak Selatan memberikan ultimatum kepada bupati Lebak untuk segera membangun Lebak, khususnya bagian Lebak Selatan sesuai dengan hak-haknya atau mundur dari kursi jabatan Bupati Lebak. Jika keduanya tidak dilakukan demi Allah tidak akan ada sesuatu apapun yang membuat kami gentar untuk terus melawan dan memperjuangkan hak-hak kami,” tutup Repi.
Sementara itu, Juliana Batubara, Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Cilangkahan (IMC), mengungkapkan, hampir semua infrastruktur jalan di wilayah kabupaten Lebak khususnya wilayah selatan rusak. Ini membuktikan bahwa Bupati Lebak tidak mampu untuk membangun lebak dengan baik, dengan Infrastuktur yang rusak ini bisa menghambat kemajuan daerah menghambat kesejahteraan masyarakat, pembangunan Infrastruktur jalan yang bagus untuk kepentingan kegiatan transportasi ini masih menjadi sebuah problematika di semua wilayah yang ada di kabupaten Lebak.
Lanjut juliana, Jika bupati Lebak tida bisa menyelesaikan permasalahan di lebak, pindahkan pusat pemerintahan Lebak ke selatan, atau mundur dari jabatannya sebagai Bupati lebak. (Febry)
Komentar