Barometer Banten – Strategi Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) dalam menangani Covid-19, diapresiasi para guru se-Banten. Hal ini dikarenakan saat ini wilayah kota/kabupaten di Provinsi Banten, sudah keluar dari zona merah dan menuju zona hijau. Sehingga dengan kondisi seperti itu, kegiatan belajar mengajar di dunia pendidikan dapat dilaksanakan normal kembali.
“Kami berterima kasih kepada kepada pemerintah Pusat dan Kepada Bapak Gubernur Banten Wahidin Halim yang memberikan kepercayaan dan Kesempatan kepada kami para pendidik untuk mendapatkan vaksinasi. Semoga dengan Vaksinasi ini, dapat menekan laju penyebaran dan bisa terciptanya kondusifitas mengajar kedepannya,” tutur Sauqi salah seorang guru di Kota Tangerang, seusai mengikuti suntikan vaksin Covid-19 ke dua, di RSUD Banten, Sabtu (13/3/2021).
Dikatakan Suqi, guru Negeri maupun tenaga honorer menyambut baik dan mengapresiasi pemerintah atas terlaksananya program vaksinasi ini.
“Memang ini yang kita butuhkan ke depannya. Vaksinasi ini, diharapkan dapat memulihkan sektor kesehatan dan ekonomi bisa kembali tumbuh di tahun 2021. Khususnya para pendidik dan orangtua siswa juga bisa normal kembali seperti sedia kala,” ujar Sauqi.
Guru lainnya, Melfadora mengatakan, terimakasih karena sudah mendapatkan suntik vaksin bagi dirinya dan teman seprofesinya, yang tujuannya untuk menjaga kesehatan dan terhindar dari virus Covid-19.
“Ini baik demi kesehatan tubuh, vaksin kedua ini, tidak ada efek sama sekali, beda dengan vaksin pertama kita merasain ngantuk dan lapar,” ucap Melfadora
Pantauan sebelum disuntik vaksin, guru-guru melalui dua meja mulanya melakukan klarifikasi data di meja pertama. Lalu mengecek tensi darah dan mengklarifikasi sejumlah data kesehatan di meja kedua.
Selanjutnya, penyuntikan dilakukan oleh dokter di meja tiga. Dokter menunjukkan vaksin yang digunakan adalah vaksin buatan Sinovac, perusahaan bio farma.
Setelah selesai, guru-guru diberikan kartu tanda telah disuntik di meja keempat.
Baca Juga: Hobi Bertani, WH Sulap Halaman Rumah Jadi Kebun
Sementara itu, Gubernur Banten Wahidin Halim (WH), mengajak para kepala sekolah dan guru untuk menjadi teladan dalam pelaksanaan disiplin protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.
“Para guru juga punya tanggung jawab untuk mengedukasi dan teladan dalam memutus mata rantai Covid-19. Menjadi teladan di rumah, di lingkungan masyarakat, dan anak-anak murid,” ungkap WH.
“Semua harus punya tanggung jawab untuk memutus mata rantai penularan dan penyebaran Covid-19,” tegasnya.
Gubernur juga menyatakan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan para guru sehingga tidak berpikir macam-macam lagi selain untuk mendidik para siswa. Gubernur juga meminta para kepala sekolah untuk memperhatikan infrastruktur sekolah, para guru, kurikulum, hingga dana BOS.
“Ajak orang tua murid untuk bicara. Didik para murid seperti mendidik anak-anak kita sendiri,” ungkapnya.
Untuk sekolah tatap muka, dijelaskan Gubernur, setelah bertemu dengan Presiden Joko Widodo dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim bahwa sekolah tatap muka boleh dibuka pada daerah Zona Hijau tapi tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat.
“Akan merasa lebih aman lagi, kalau para guru dan murid sudah mendapatkan vaksinasi dan tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan,” pungkasnya. (Red)