Barometer Banten – Pelaksanaan proyek Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) tahap III, diduga tanpa menggunakan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Soalnya, di beberapa titik yang telah dilaksanakan tidak terdapat papan informasi.
Ketua Forum Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Korwil Selatan, Abeng menyayangkan kondisi tersebut. Menurutnya, program yang bertujuan untuk meningkatan saluran irigasi tersier, dari saluran alam atau tanah menjadi saluran dengan pasangan batu atau lining ini, menjadi harapan bagi para petani. Namun, tentunya harus dilaksanakan sesuai dengan landasan kerja yang jelas dalam hal ini RAB.
“Pengerjaannya jangan dikira-kira, harus mengacu ke RAB, biar jelas sepeti apa bentuk kontruksi yang seharusnya. Kalau tanpa RAB pengerjaannya mengacu ke apa. Ini program pemerintah loh, bukan hasil swadaya. Jadi harus jelas landasan pengerjaannya,” ujar Abeng kepada Barometer Banten, Kamis (17/09/2020).
Dikatakan Abeng, pihaknya merupakan bagian dari Komisi Irigasi di Kabupaten Lebak, namun berkaitan dengan program P3TGAI ini pihaknya sama sekali tidak dilibatkan, bahkan beberapa Kelompok P3A yang mengerjakan program ini terkesan dibuat dadakan.
“Ini program pemerintah seperti terselubung. Kita saja di Komisi Irigasi Kabupaten Lebak tidak diberi tahu. Terus yang mengerjakannya itu kan P3A, tapi banyak yang gak kenal, seperti dibuat dadakan hanya untuk menyambut program saja,” katanya.
Baca Juga: Alasan Curi Start, Pengerjaan P3TGAI Diduga Tanpa RAB
Berdasarkan hasil penelusuran wartawan Barometer Banten, saat ini dari sebanyak 60 titik lokasi pelaksanaan P3TGAI tahap III di Kabupaten Lebak, beberapa diantaranya sudah dilaksanakan. Bahkan sebagian sudah ada yang hampir rampung.
Dari semua yang dikunjungi wartawan, di lokasi kegiatan tidak ditemukan papan informasi. “Belum ada (papan informasi-red) pak,” ujar salah seorang pekerja kepada wartawan.
Salah seorang sumber menyebutkan bahwa pelaksanaan P3TGAI dilakukan lebih awal atau curi start, meskipun anggarannya belum turun. “Kita gunakan dana talangan,” katanya.
Disinggung soal RAB yang belum keluar, mereka beralibi tetap dilaksanakan lebih awal lantaran diminta progress oleh pihak Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Ciduiran (BBWS-C3).
Sementara itu, Kepala BBWS-C3 Saroni Soegiarto belum bisa dimintai tanggapannya.
Sekedar untuk diketahui, bahwa pada tahun 2020 ini, Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) ditargetka dapat dilaksanakan di 10.000 lokasi yang tersebar di 33 provinsi.
P3TGAI merupakan salah satu dari program PKT Kementerian PUPR dengan anggaran total Rp. 10,2 triliun. Sebelum dilakukan refocussing kegiatan terkait mitigasi dampk Pandemi COVID-19, jumlah lokasi P3TGAI yang diprogramkan adalah 6000 lokasi. (Febry/Red)