oleh

Bupati Lebak Harus Bertanggungjawab Soal Ambruknya Gedung SMPN 1 Cibeber

Barometer Banten – Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Cilangkahan (IMC) Juliana Batubara angkat bicara soal robohnya gedung SMPN 1 Cibeber, yang terjadi belum lama ini.

Menurutnya, pihak yang paling bertanggungjawab atas kejadian tersebut adalah Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya. Alasannya, lanjut Juliana, sebagai konsekuensi dari Otonomi Daerah, maka Kepala Daerah yang paling bertanggungjawab atas peristiwa robohnya gedung SMPN 1 Cibeber itu.

“Berdasarkan data neraca pendidikan daerah, di Kabupaten Lebak ini ada sebanyak 203 SMP. Dari jumlah itu, terdapat 1.582 ruang kelas, diantaranya sebanyak 184 ruang kelas kondisinya rusak total atau rusak berat. Kemudian 191 rusak sedang dan 1.398 kondisinya baik dan rusak ringan,” ungkap Juliana, Rabu (24/11/2021).

Berdasarkan data tersebut, lanjut Juliana, sebuah kenyataan banyak anak-anak yang terancam keselamatannya karena harus belajar di gedung sekolah yang rusak. Ini juga menunjukan kurangnya keberpihakan Kepala Daerah terhadap sektor pendidikan. Sehingga, pembangunan sektor pendidikan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Lebak sangatlah lamban.

“Kejadian robohnya gedung sekolah ini bukan melulu faktor alam saja, tapi memang kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan. Bupati juga terkesan membiarkan kondisi ini dan tidak memprioritaskan pada program rehab gedung sekolah yang kondisinya sudah banyak yang memprihatinkan,” katanya.

Juliana berharap, Bupati Lebak segera melakukan cek and ricek terhadap sistem skala prioritas pembangunan atau rehab gedung sekolah. Jangan sampai, lanjut Juliana, sekolah yang sudah bagus terus mendapatkan perhatian sementara sekolah yang kondisinya terancam hancur lebur malah tetap dibiarkan.

“Bupati harus gerak cepat dalam menangani persoalan ini, jangan sampai kejadian robohnya gedung sekolah ini terulang lagi,” tegasnya. (Red)