Barometer Banten – Realisasi belanja Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Afirmasi di Kecamatan Cijaku, Lebak, diduga akali Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (Siplah). Soalnya, di beberapa sekolah yang dikunjungi wartawan, ada pengerjaan sumur bor yang dikerjakan perusahaan yang data identitas perusahaannya diduga tidak ada di Siplah. Selain itu, untuk pengerjaan bangunan dikerjakan komite dan masyarakat setempat.
Berdasarkan hasil penelusuran wartawan, Sabtu (19/12/2020), beberapa sekolah yang dikunjungi wartawan, belum ditemukan sekolah yang memampang Rencananya Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS) di papan informasi.
“Itu yang mengerjakan sumur bor dari Malingping, kalau bangunannya dikerjakan komite dan tenaga kerjanya masyarakat sini saja,” ujar salah seorang guru di salah satu SDN penerima BOS Afirmasi.
Sebagaimana diketahui, bahwa realisasi belanja BOS Afirmasi itu diwajibkan melalui Siplah, baik belanja elektronik, ATK , maupun jasa tenaga kerja.
Sementara itu, MKKS Kecaman Cijaku, Madsuni, saat di konfirmasi melalui sambungan WhatsApp, mengatakan, terkait RKAS dari mulai penyusunan sampai pada pelaporan sudah sesuai sebagaimana mestinya.
“Yang kami tahu penyusunan arkas afirmasi disusun oleh sekolah sesuai kebutuhan sekolah yang memang tidak bisa dijangkau atau tidak mampu dianggarkan melalui dana Bos sekolah tersebut. Yang diprioritaskan protokol kesehatan dimasa pandemi ini dan mempersiapkan pembelajaran serta berbagai penyusunan laporan yang mewajibkan era digitalisasi,” katanya.
Dia mengatakan, jika informasi kondisi itu benar, pihaknya akan meninjau ke sekolah-sekolah untuk diberikan pembinaan.
“Insyaallah kami bersama Bapak Pengawas dan Korwil akan meninjau ke sekolah yang ada di kec. Cijaku. Terima kasih atas informasinya,” kata Madsuni. (Febry)
Komentar