Barometer Banten – Rangkaian upacara adat Serentahun Kasepuhan Cisitu ke 337 digelar selama 8 hari mulai tanggal 08 Agustus hingga 15 Agustus 2022.
Kasepuhan Cisitu merupakan Kesatuan Sesepuh Adat Cisitu Banten Kidul, yang berada di wilayah Desa Kujangsari dan Desa Situmulya, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, yang saat ini dipimpin oleh Pemangku Adat Abah H. Yoyo Yohenda putra ke 3 Abah H.M. Okri (Alm).
Serentahun ini merupakan agenda tahunan, tradisi adat yang terus dijaga dan dilestarikan serta digelar oleh masyarakat adat Kasepuhan Cisitu sejak tahun 1685 hingga saat ini telah berusia 337 tahun.
“Tahun ini kami mengangkat tema Rawat Jagat Ruwat Adat Menuju Masyarakat Adat Yang Mandiri dan Bermartabat,” ungkap Pemangku Adat Kasepuhan Cisitu Abah H. Yoyo Yohenda Bin (Alm) Abah H.M. Okri.
Rangkain Serentahun Kasepuhan Cisitu, dimeriahkan dengan sejumlah acara dan pagelaran seni diantaranya Pembukaan Acara Adat pada hari Senin yakni Rasul Pare di Leuit dan Angklung, hari Selasa Tutup Buku Taun Sani Bulan, hari Rabu Balik Taun Anak Incu Putu Kasepuhan Cisitu, hari Kamis Ngareremokeun dan Ngirim doa, hari Jumat Pemotongan Kerbau dan Siraman Rohani, hari Sabtu Upacara Ngangkat dan Turun Ronda diiringi seni tradisional dilanjutkan Pongdut, hari Minggu Arak-arakan “seserahan hasil bumi”, Jatnika Sakral Adat (Ngampihkeun Pare ka Leuit), Dialog Terbuka (Saresehan) dengan tema “Rawat Jagat Ruwat Adat Menuju Masyarakat Adat Yang Mandiri dan Bermartabat” dilanjut Festival Debus dan pagelaran wayang golek, sebagai penutup rangkaian kegiatan pada hari Senin yaitu Rasul Seren Taun, dijelaskan oleh Pemangku Adat Kasepuhan Cisitu Abah H. Yoyo Yohenda.
Iip Makmur Anggota DPRD Provinsi Banten, menyatakan bahwa acara serentahun cisitu 2022 ini bagian kearifan lokal masyarakat yg harus terus dipelihara tidak kalah dengan yg ada di luar provinsi Banten.
“Mudah-mudahan masyarakat memaknai betul dari terselenggaranya serentahun ini,” kata IIP.
Ditempat yang sama, Anggota DPRD Kabupaten Lebak Ruly sugiarto mengatakan, pada prinsipnya ini bentuk rasa syukur tahunan dari kasepuhan atas hasil panen yg diterima dari Allah SWT.
“Mudah-mudahan kedepan ada perhatian dari pemerintah daerah karena di lokasi terselenggaranya serentahun banyak yang dagang serta juga menggerakkan ekonomi masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Bupati Lebak, Iti Ocktavia Jayabaya menyatakan, tradisi ini harus terus dijaga dan dilestarikan sebagai salah satu cara menumbuh kembangkan destinasi wisata berbasis kearifan lokal.
“Semoga dengan adanya Serentahun dan persiapan menjelang HUT kemerdekaan RI yang ke 77 bisa menjadi kekuatan bersama untuk membangun daerah Lebak,” katanya.
“Sinergitas para Pemangku Adat, para kepala desa dan masyarakat sangat diharapkan untuk menjaga kondusifitas wilayah khususnya di Kecamatan Cibeber, dalam membantu tugas TNI dan POLRI,” ungkapnya. (Fery)