MUI Lebak : Nikah Kontrak Hukumnya Haram dan Tidak Sah

Barometer Banten, Lebak, – Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak, Banten KH Ahmad Hudori menegaskan bahwa nikah kontrak tidak sah dan hukumnya haram karena hanya mengutamakan kepuasan seks dan adanya unsur bisnis, Kamis 18 April 2024.

“Praktek nikah (kawin) kontrak itu hukumnya haram dan sama saja melakukan perbuatan zina antara keduanya,” katanya di Rangkasbitung.

Saat ini, kembali mencuat kasus prostitusi bermodus kawin kontrak dengan pria timur tengah di Cianjur, Jawa Barat.

Sebelumnya, kawin kontrak kerapkali sering terjadi di Cianjur dan Sukabumi. Sebetulnya, kata dia,dalam agama Islam tidak ada istilah menikah kontrak juga berdasarkan fiqih bahwa menikah kontrak itu haram.

“Menikah kontrak itu tidak sah dan jika menikah tidak sah tentu sama saja pelakunya melakukan perbuatan zina,” katanya menjelaskan.

Menurut dia, orang-orang berpaham syiah menilai nikah kontrak atau nikah mut’ah diperkenankan dengan alasan-alasan tertentu.

Namun, berbagai organisasi keagamaan di Tanah Air, seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengharamkan nikah kontrak atau nikah mut’ah itu.

Dalam nash Al Quran tujuan nikah untuk membuat ketenangan dan menjalin kasih sayang kedua pasangan suami/isteri bersifat selamanya untuk membangun rumah tangga.

Dengan demikian, hukum kawin kontrak jelas-jelas dilarang di Indonesia dan tidak tercatat pada Kantor Urusan Agama (KUA).

Sebab, menikah itu harus ada wali, harus dinikahkan oleh wali juga ada saksi, dan nikah itu untuk selamanya.

Selama ini, ujar dia, nikah kontrak hanya diibaratkan perempuan menjadikan barang yang harus melayani orang yang mengontraknya, sebab mereka sudah terikat bisnis.

MUI Lebak mengharamkan hukum nikah kontrak disebabkan tidak ada hukum standar yang telah diterangkan dalam kitab dan sunnah dari thalak, iddah dan warisan, sehingga ia tidak berbeda dengan pernikahan yang tidak sah secara negara.

Selain itu juga MUI Kabupaten Lebak mengapresiasi kepolisian atas dua perempuan tersangka mucikari, yaitu Lilis Rahmawati (54) dan Rikma Nur Ulfiah (21) yang kini tengah diperiksa Polres Cianjur terkait kasus prostitusi berkedok kawin kontrak dengan WNA.***

Tarik Motor di Jalan, KKPMP Unjuk Rasa KSP Sehati Malingping

Barometer Banten, Lebak, – Ratusan masa Ormas Kesatuan Komando Pembela Merah Putih (KKPMP) dari berbagai daerah menggelar aksi unjuk rasa di Kantor KSP Sehati Makmur Abadi, yang berlokasi di Kampung Polotot, Desa Malingping Selatan, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, Banten, Kamis 18 April 2024.

Aksi unjuk rasa ini merupakan buntut perampasan sepeda motor jaminan utang milik salah seorang warga Malingping oleh oknum Debt Collector diduga utusan KSP Sehati.

Massa aksi menilai KSP Sehati dan oknum Debt Collector ceroboh dan sewenang-wenang, pasalnya menurut mereka, pada saat mereka melakukan perampasan motor, korban sudah melunasi seluruh angsuran utang ke KSP Sehati.

“Kembalikan kendaraan konsumen yang telah dirampas oleh oknum matel suruhan KSP Sehati. Proses hukum oknum matel yang telah melakukan tindak pidana perampasan. KSP Sehati harus menggunakan jasa kolektor yang memenuhi syarat dan ketentuan hukum,” kata Andres, Ketua KKPMP MC Malingping.

Saat ditemui di lokasi aksi, Andi, korban perampasan motor oleh debt Collector diduga utusan KSP Sehati menerangkan bahwa motor miliknya itu dirampas di wilayah Mauk, Tangerang pada pertengahan bulan Ramadhan lalu.

“Saya dicegat di jalan, matelnya berjumlah 7 orang. Beberapa orang ngajak ngobrol, yang lainnya ngambil motor,” kata Andi.

Andi mengaku tidak terima atas perampasan sepeda motor miliknya itu, lantaran kata dia, utangnya ke KSP Sehati sudah lunas.

“Saya ga terima, walaupun memang ada sisa tunggakan denda Rp800 ribu,” tukasnya.

Walaupun sempat berjalan alot, mediasi yang dilakukan di kantor KSP Sehati Malingping akhirnya mendapat titik temu. Yaitu penggantian uang yang ditaksir sesuai harga unit motor yang dirampas.

Aksi tersebut pun dikawal ketat oleh pihak kepolisian gabungan di Lebak Selatan, serta jajaran TNI. Walau sempat terjadi sedikit ricuh, namun akhirnya berjalan tertib dan lancar.***

CS RSUD Malingping Gelar Bukber dan Santunan Yatim

Barometer Banten, Lebak, – Cleaning Service (CS) RSUD Malingping gelar buka bersama (Bukber) dan santunan kepada anak-anak yatim, di Kantin RSUD Malingping Lebak Banten, Minggu 7 April 2024.

Koordinator CS, Hendrik kepada wartawan menuturkan kegiatan tersebut diadakan mendadak karena ingin berkah di bulan ramadhan ini.

“Kegiatan mendadak, tadinya cuma mau Bukber, namun karena ada masukan untuk berbagi dengan anak yatim, kita semua sepakat untuk memberi santunan,” ujarnya.

Para CS RSUD Malingping pun berharap ke depan dapat melaksanakan kegiatan sosial lagi, bahkan dengan jumlahnya yang lebih besar.

“Untuk santunan kita berikan kepada 50 anak yatim dari berbagi desa di Kecamatan Malingping namun yang diutamakan pribumi atau orang-orang sekitar. Ya mudah-mudahan nanti jumlahnya akan bertambah untuk yang akan datang,” jelasnya.

Terpisah, RT 10 Kampung Cikadongdong Desa Malingping Selatan Kecamatan Malingping, Parman, mengatakan terimakasih telah diadakan kehilangan santunan yatim.

“Ya kita ucapan terimakasih, warga saya anak yatim semoga dapat terbantukan dengan santunan ini. Ya ikut meringankan beban mereka, cuma itu aja nanti kalau bisa sesuai kuota anak yatim disini, karena kalau ga semua kadang kami yang disorot pilih-pilih lalu ada cemburu sosial,” ungkapnya.***

OKP Bersama FUMA STISIP Banten Raya Isu Sosial Politik Pandeglang

Barometer Banten, Pandeglang, – Federasi Ujung Pena Mahasiswa (FUMA) STISIP Banten Raya menggelar kembali kegiatan Diskusi Seputar Isu Sosial dan Politik di halaman kampus, pada Sabtu (06/04/2024).

Kegiatan yang mengangkat tema “150 Tahun Pandeglang Akan di Bawa Kemana?” tersebut dihadiri oleh Kabag Kemahasiswaan STISIP Banten Raya, dan beberapa perwakilan dari Organisasi Kepemudaan di Pandeglang.

Antara lain Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM), Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) Wilayah Pandeglang, Serikat Mahasiswa Muslim Indonesia (SEMMI), Pelajar Islam Indonesia (PII), dan Alumni STISIP Banten Raya.

Salah satu pembahasan yang mereka angkat ialah soal sistem pendidikan yang belum cukup optimal, pelayanan kesehatan yang belum merata, keterwakilan pemuda dalam berpolitik, dan pemanfaatan sumber daya alam oleh Pemerintah Kabupaten Pandeglang.

Berdasarkan data yang dilansir Pelajar Islam Indonesia dari berbagai media, ada sebanyak 11.340 ribu pelajar di Kabupaten Pandeglang yang mengalami putus sekolah. Mereka heran dengan angka yang cukup besar tersebut.

“Padahal Pendidikan itu cukup penting. Makanya setelah Nagasaki dan Hiroshima di bom, bukankah pemulihan awalnya itu melalui Pendidikan? Penting pendidikan itu,” disambung oleh Ketua Umum Kumala PW Pandeglang, Muhammad Awaluddin, dalam sesi diskusi ikut menegaskan.

Tak hanya itu saja, sektor kesehatan juga mendapat sorotan tajam dari perwakilan Ikatan Mahasiswa Muhamadiyah Pandeglang. Di usia nya yang sudah 150 Tahun, harusnya kabar ibu-ibu hamil ditandu itu tidak ada.

Masyarakat sudah harus lebih sejahtera, mengingat umur tua itu identik dengan kemumpunianya dalam mengatur dan mengurusi berbagai permasalahan.

Sementara itu, perwakilan Semmi Pandeglang, Supriyadi, memandang pemuda Pandeglang belum cukup optimal dalam memainkan peran dan fungsinya di sektor Politik.

Karena menurut mereka, politik itu bukanlah barang yang kotor. Justru politik punya peran yang cukup besar dalam membangun peradaban manusia.

Dalam acara tersebut juga Zaenal Arifin Selaku Alumni STISIP Banten Raya sangat mengapresiasi cara FUMA dalam merawat tradisi berfikir yang kritis dan konstruktif untuk Pandeglang yang lebih baik, beliau juga memberikan beberapa saran pada diskusi tersebut diantaranya adalah dalam pertemuan selanjutnya agar dibuatkan naskah akademik yang utuh dan referentif agar kajiannya lebih terarah , yang kedua agar bisa dihadirkan Tokoh tokoh yang siap berkontestasi agar masyarakat bisa memahami niat ,visi serta misi mereka kedepan dalam membangun Pandeglang.

“Mahasiswa sebagai kontrol sosial juga harus terus mengawal kebijakan pemerintah daerah Pandeglang agar selalu berpihak pada kepentingan masyarakat,” harapnya.

Kabag Kemahasiswaan STISIP Banten Raya, Mohamad Iyos Rosyid, mengaku kegiatan yang diadakan oleh FUMA STISIP Banten Raya ini cukup efektif untuk merawat nalar Mahasiswa.

“Asalkan harus ada solusi yang bisa ditawarkan setelah beres kegiatannya, biar ada finishing nya, atau gerakan nya kongkrit,” lanjutnya.

Ia juga berharap agar kegiatan tersebut dapat berkelanjutan, sehingga fungsi dan peran mahasiswa sebagai agen of control, dan agent of change nya dapat terus terawat dengan baik. ***

Ramadhan 1445 H, FWM Gelar Bukber dan Santunan Anak Yatim

Lebak, – Ramadhan 1545 H, Forum Wartawan Malingping (FWM) menggelar buka puasa bersama (Bukber) dan santunan anak yatim, di Sekretariat FWM, di Kampung Batas, Desa Malingping Selatan, Kecamatan Malingping, Jumat (5/04/2024).

Ketua FWM Kusnadi mengungkapkan, bahwa kegiatan ini merupakan ajang silaturahmi para wartawan di Malingping. Kegiatan ini, lanjut Kusnadi, merupakan kegiatan rutin tahunan sejak 2019.

“Alhamdulillah sekarang sudah memasuki tahun ke-lima kita menyelenggarakan kegiatan bukber dan santunan ini. Semoga kedepannya kegiatan ini masih bisa berlanjut,” katanya.

Kusnadi berterima kasih kepada semua pihak yang sudah memberikan support, sehingga kegiatan ini bisa dilaksanakan dengan baik.

“Tidak lupa kita juga mendoakan almarhum Ketua FWM pertama bapak Ujang Iskandar, semoga beliau ditempatkan di tempat yang mulia,” katanya.

Ketua Dewan Pembina FWM, Sohib Abdul Malik, mengapresiasi kegiatan bukber dan santunan anak yatim yang digelar FWM ini. Menurutnya, kegiatan tersebut harus menjadi agenda rutin.

“Biasanya kan wartawan membagikan berita, kali ini luar biasa bisa berbagi rezeki dengan anak-anak yatim,” katanya.

Sohib menambahkan, kaitan dengan profesi wartawan yang harus benar-benar menjunjung tinggi kode etik jurnalistik. Karena disitulah terletak kemuliaan seorang wartawan, dimana kejujuran dan independensi dijadikan sebagai landasan dalam menghimpun informasi, mengolah dan menyebarkan informasi tersebut.

“Jadilah wartawan yang memiliki idealisme dan jujur. Jangan lelah untuk melakukan cek and ricek, tabayyun terhadap informasi yang diterima agar informasi yang kemudian hendak dipublikasikan menjadi informasi yang akurat,” katanya.***

Exit mobile version