oleh

Aktivis Kritisi SPAM PUPR Kabupaten Lebak Dikerjakan Kontraktor Bukan KSM

Barometer Banten, Lebak – Program Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Desa Senanghati Kecamatan Malingping dan desa lainnya di Lebak Banten di kritisi aktivis.

Eman Sudarmanto, aktivis dari GNPK RI menyayangkan program SPAM PUPR Kabupaten Lebak tidak dikelola oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), namun justru di kerjakan kontraktor.

Pasalnya, program tersebut tidak mengindahkan kearifan lokal yang seharusnya memperkerjakan masyarakat sekitar dan menggunakan matrial sekitar. Sehingga tidak ada pemberdayaan masyarakat.

“Program SPAM PUPR harusnya swakelola padat karya, artinya diutamakan memperkerjakan warga sekitar dan matrial sekitar. Ini malah dikerjakan orang Rangkas, matrial pun banyak yang dari luar. Padahal untuk pekerjaan tersebut, warga juga sekitar juga bisa, matrial pun ada di sekitaran desa tersebut,” ujar Eman Sudarmanto, Senin 5 Agustus 2024.

Selain hal itu, Eman Sudarmanto pun mempertanyakan alasan digantinya pihak KSM yang seharusnya mengelola program tersebut, menjadi dilaksanakan oleh pihak ketiga atau kontraktor oleh pihak Dinas PUPR Kabupaten Lebak.

“Kita belum tahu program SPAM ini kenapa di pihak ketiga kan dikerjakan oleh pemborong. Kita lebih setuju program ini dijalankan padat karya secara swakelola dengan pemberdayaan masyarakat oleh KSM. Dikhawatirkan kalau pemborong, lebih mementingkan keuntungan semata,” tambah kata Eman.

Namun sayang, sampai saat ini pihak dinas PUPR Kabupaten Lebak belum dapat dikonfirmasi untuk menjelaskan hal tersebut.

Dari papan informasi yang terpampang, program ini merupakan pembangunan SPAM jaringan perdesaan dengan pekerjaan pembangunan sumur dalam terlindungi, anggaran Rp 632.750.000 dari APBD Kabupaten Lebak melalui Dinas PUPR. Adapun pelaksana ialah CV. Lukia Persada Utama.***