Barometer Banten – Akademisi Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) Banten Agus Deni Kencana, menilai apa yang dilakukan Gubernur Banten Wahidin Halim (WH), cukup nyata dalam upaya membangun dan menekan angka kemiskinan di Provinsi Banten. Hal itu bukan tanpa alasan, sebab dilihat dari data Bandan Pusat Statistik (BPS) tingkat kemiskinan di masa pandemic Covid-19 ini, Banten menjadi provinsi urutan ke delapan se-Indonesia.
Bukan hanya itu, lanjut Agus Deni Kencana, banyak upaya pembangunan dilakukan WH yang dapat dirasakan oleh rakyat Banten. “Yang patut kita apresiasi ya apresiasi, kerja WH jelas dan bisa amati bersama. Contoh bukti data BPS, secara nasional angka kemiskinan di Banten cukup rendah, itu menunjukan suatu keberhasilan dari kinerja gubernur,” ujarnya.
Dikatakan Agus Deni Kencana, bukti kerja pemimpin itu bisa dilihat dari sejauh mana dia berupaya meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan sumber daya manusia. Dan hal itu dapat dilihat, sejauh mana intervensi gubernur terhadap anggaran untuk dialokasikan pada sector pendidikan dan kesejateraan social.
Baca Juga: Ini Langkah Gubernur Banten Perangi Kemiskinan dan Covid-19
“Untuk program kesejateraan social saja itu dianggarkan Rp. 56,460 miliar. Kemudian ada upaya pemerataan pendidikan, tahun ini saja akan dibangun 16 USB (Unit Sekolah Baru) untuk SMA dan 16 USB untuk SMK Negeri di Banten,” papar Agus Deni Kencana.
Kepemimpian WH, lanjut Agus Deni Kencana, pembangunan di Banten cukup terarah, antara sarana prasana dan sumber daya manusia ada keseimbangan. Bukan hanya itu, WH juga nampaknya sangat peduli terhadap tenaga honorer.
“Ada upaya peningkatan kesejahteraan para tenaga pengajar. Salah satunya dengan mengalokasikan Rp. 80,805 miliar untuk insentif guru Non PNS di sekolah swasta. Ini saya rasa cukup konrit, bahwa WH berupaya memberika yang terbaik untuk rakyat banten,” pungkasnya. (Red)