Barometer Banten – Ketua Karang Taruna Desa Cikatomas, Restu, pertanyakan kejelasan proyek drainase jalan nasional yang berlokasi di Kampung Cikondang, Desa Cikatomas, Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak.
Pasalnya, di lokasi pembangunan saluran air tersebut tidak terdapat papan informasi proyek. Sehingga pelaksanaan proyek yang dibiayai uang negara itu terkesan tidak transparan.
Restu mengatakan bahwa proyek tersebut seperti proyek siluman karena tidak diketahui siapa kontraktor pelaksanaannya dan siapa pengawasnya. Sehingga hal ini seakan mengesampingkan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012 yang mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek dan memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek, kontraktor pelaksana serta nilai anggaran.
“Bagaimana kita bisa tahu kalau papan proyeknya saja tidak ada. Selain itu dalam pengerjaannya pun terkesan asal-asal seperti pemasangan batu belah ini,” ungkap Restu, Minggu (09/04/2023).
Selain itu, kata Restu, sampai saat ini sebagaimana terpantau di lapangan, material bahan bangunan masih tercecer ke jalan raya dan membahayakan pengguna jalan.
“Terpantau material juga tetap berada di bagan jalan masih ada sebagian,” kata Restu
Pegawai proyek pun, kata Restu, banyak yang tidak mengenakan alat pelindung diri seperti tidak mengenakan helm.
“Mari kita awasi bersama pelaksanaan proyek tersebut,” kayanya.
Seorang pekerja yang ditemui wartawan di lokasi proyek enggan memberikan tanggapan kepada wartawan. Dia malah menyarankan wartawan untuk menanyakannya kepada orang yang memerintahkan mereka bekerja. “Kami hanya pegawai, silahkan ke H Agus,” ungkapnya.
Sementara itu, H Agus, dihubungi wartawan melalui chat WhatsApp, tidak merespon. (Fery)
Komentar