Barometer Banten – Proyek rehabilitasi sarana prasarana pendidikan dasar dan menengah di Kabupaten Lebak diduga menggunakan material yang tidak sesuai spesifikasi. Soalnya, proyek yang dibiayai APBN 2020-2021 senilai Rp 30 Milyar lebih ini, terdapat perbedaan yang signifikan dengan penggunaan material pada proyek serupa yang telah dilaksanakan pada 2019 dan 2020 awal.
“Kita temukan ada perbedaan ketebalan penggunaan rangka baja, dimana setelah kita lakukan pengujian dengan menggunakan alat ukur sigmat itu ketebalan bajanya hanya 0,67 mm sampai 0,68 mm,” ujar Yayat Bili Aktivis Pegiat Sosial Kabupaten Lebak, Sabtu (05/12/2020).
Dijelaskan Yayat Bili, sampel yang diambil itu dari empat titik yang ada di Kecamatan Cijaku, yaitu SDN 1 Kapunduhan, SDN 2 Sukasenang, SDN 1 Cipalabuh dan SMPN 4 Satap Cijaku. Dikatakan Yayat Bili, berkaca pada proyek serupa yang telah dilaksanakan sebelumnya, itu ketebalan bajanya 0,75 mm dengan toleransi 0,03 mm. Selain itu, lanjut Yayat Bili, ketebalan genteng metal yang digunakan juga berbeda merk dengan genteng metal yang telah digunakan pada proyek sebelumnya.
“Berbeda merk berbeda juga harganya. Nah yang sekarang itu menggunakan genteng merk prima roof, sedangkan pada proyek sebelumnya menggunakan genteng merk rainbow. Dari harga ada perbedaan yang mencolok,” terang Yayat Bili.
Dia berharap satuan kerja pelaksanaan prasarana pemukiman propinsi Banten segera turun tangan mengevaluasi semua pekerjaan rehabilitasi sarana prasarana pendidikan ini. Sebab, kata Yayat Bili, hal ini khawatir berdampak buruk terhadap kualitas hasil pembangunan sehingga menjadi mubadzir.
“Satker harus objektif menilai hasil pembangunan, jangan sampai kesalah-kesalahan penggunaan material dibiarkan,” tandasnya.
Sementara itu pihak kontraktor pelaksana kegiatan rehabilitasi sarana prasarana pendidikan dasar dan menengah Lebak 1, Ismanto saat dikonfirmasi wartawan mengklaim, bahwa penggunaan genteng metal merk prima roof itu sudah seijin pihak satker.
“Ijin bapak Prima roof juga boleh bapak dan sudah disetujui terima kasih,” kata Ismanto melalui pesan WhatsApp.
Terkait rangka baja yang dipersoalkan karena terdapat perbedaan ketebalan, Ismanto enggan berkomentar banyak, dia menyarankan untuk diukur ulang bersama pihak terkait.
“Baiknya diukur sama-sama pak dengan orang balai,” jawab Ismanto singkat. (Red)
Komentar